Jumat, 26 Februari 2016

Bukit Kaba Bengkulu



Bukit Kaba Bengkulu


Bukit Kaba Bengkulu
Bukit Kaba merupkan sebuah bukit yang terdapat di gunung berapai yang terdapat di Bengkulu. Bukit Kaba di Bengkulu menyediakan berbagai panorama menarik yang sayang untuk dilewatkan. di lokasi ini ada 8 kawah gunung berapi yang 5 diantaranya tertutup oleh rimbunnya vegetasi. Untuk menikmati indahnya kawah di Bukit Kaba pengunjung harus melewati sekitar 307 anak tangga. Lokasi tempat wisata Bukit Kaba ini adalah di Desa Sumber Urip, KEcamatan Selupuh Rejang Kabupaten Rejang Lebong. Menaiki anak tangga di Bukit Kaba ini menimbulkansensasi tersendiri. Kebanyakan pengunjung akan berkemah agar dapat menikmati idahnya bukit barisan dari atas serta gemerlapnya Kota Curup di malam hari dilihat dari atas.

Kota Curup Bengkulu

Kota Curup Bengkulu

 

 

Kota Curup Bengkulu
Selain Rumah kediaman Bung Karno, ternyata Bengkulu juga masih memiliki tempat bersejarah lainnya. Salah satu tempat yang juga bersejarah di Bengkulu adalah di Kota Curup yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Di Kota ini terdapat rumah salah seorang Gubernur Pemerintahan Inggris yang sangat terkenal yaitu Raflesia Arnoldi. Raflesia Arnoldi juga dikenal dengan penemu bunga bangkai yang sampai sekarang masih hidup di Kebun Raya Bogor. Kota Curup memiliki pemandangan yang sangat indah, hal itu karena lokasi kota ini terdapat di ketinggian 100 - 1000 meter dpl. Kota Curup terdapat di atas pegunungan Bukit Barisan dengan pemandangan sekitar berupa ladang-ladang sayur yang diselimuti kabut khas pegunungan.

Sungai Air Berau

Sungai Air Berau

 

 

 Sungai Air Berau  

Sungai Berau berada di Kabupaten Muko-muko, Bengkulu. Sungai ini menjadi lokasi favorit untuk arung jeram karena arusnya yang deras. Selain arung jeram, ada banyak pengunjung yang memilih memancing dan menangkap ikan di sungai ini.
Jika datang di saat yang tepat, Anda bisa menyaksikan upacara ‘anak daro mandi ke air’ yang merupakan ritual memandikan anak bayi yang baru lahir di sungai ini. Ada juga lomba dayung sampan yang diadakan saat hari jadi Kabupaten Muko-muko.

Pulau Tikus

Pulau Tikus

 

 

 Pulau Tikus  

Pulau Tikus merupakan tempat wisata bahari favorit d Bengkulu. Pulau karang seluas 2 hektar ini berada sekitar 10 km dari pusat kota Bengkulu. Dari Pantai Pasir Panjang, Anda bisa menempuh perjalanan selama 40 menit dengan perahu motor untuk bisa sampai ke pulau ini.
Jika beruntung, Anda bisa menyaksikan penyu hijau dan penyu sisik sedang bertelur pada malam hari. Hanya berada di pulau saat siang hari? Tenang, Anda tetap bisa menikmati tempat wisata ini dengan berbagai kegiatan seru seperti menyelam, snorkeling dan juga memancing.
Di sini, ada sebuah mercusuar yang masih berfungsi. Pulau ini menjadi tempat berlabuh sementara bagi kapal-kapal saat ada gelombang besar.

Danau Mas Harun Bastari

Danau Mas Harun Bastari

 

 

 Danau Mas Harun Bastari   

Jika Danau Dendam Tak Sudah memiliki nama yang unik, Danau Mas Harun Bastari memiliki sebuah pulau yang unik di tengahnya. Danau ini memiliki sebuah pulau yang berbentuk huruf C. Warga sekitar mengatakan bahwa huruf C tersebut melambangkan nama kota Curup.
Di sekitar danau terdapat kebun sayuran milik warga dan pepohonan rindang untuk Anda berteduh. Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang tergolong lengkap untuk pengunjungnya mulai dari lahan parkir, mushola, toilet, arena bermain anak, toko suvenir dan warung makan.
Kegiatan yang bisa Anda lakukan di sini tentu saja memancing. Selain itu, ada juga wahana permainan lain seperti sepeda air, flying fox dan juga berkeliling danau dengan perahu.
Tempat wisata ini berada di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Danau Dendam Tak Sudah

Danau Dendam Tak Sudah

 

 

 Danau Dendam Tak Sudah 

Danau ini memiliki nama yang unik, ya? Ada yang mengatakan bahwa nama ini berasal dari sebuah legenda. Dahulu, ada sepasang kekasih yang tak direstui oleh keluarga masing-masing dan memutuskan untuk menenggelamkan diri di danau ini. Setelah sepasang kekasih ini lenyap di danau, hubungan kedua keluarga masih memburuk. Hal ini yang kemudian membuat banyak orang menyebutnya Danau Dendam Tak Sudah.
Terlepas dari cerita rakyat tersebut, danau ini memiiki pemandangan yang indah dan menjadi salah satu tempat wisata di Bengkulu yang banyak dikunjungi untuk keperluan rekreasi dan juga penelitian. Di sini, Anda bisa menemukan anggrek langka yaitu anggrek pensil.
Ada banyak warung makan yang bisa Anda singgahi untuk bersantai dan mencicipi kuliner khas Bengkulu sambil menikmati pemandangan danau yang indah. Anda juga bisa memancing di tengah danau dengan menyewa rakit dari nelayan setempat.
Danau Dendam Tak Sudah berada di kota Curup, Bengkulu Utara, atau sekitar 6 km dari pusat kota Bengkulu.

Pantai Tapak Paderi

Pantai Tapak Paderi




Pantai Tapak Paderi   satu lagi pantai yang banyak dikunjungi di Bengkulu. Namanya Pantai Tapak Paderi, tempat wisata di Bengkulu ini hanya berjarak 100 meter dari Benteng Marlborough. Pantai ini terkenal dengan pemandangan matahari terbenamnya yang indah. Banyak pengunjung yang memilih menikmati momen ini dengan jagung bakar, pisang bakar dan es kelapa muda yang banyak dijual di sekitar pantai.

Pantai ini juga biasa digunakan sebagai lokasi Festival Tabot yang merupakan peringatan wafatnya Husein bin Ali bin Abu Thalib. Ada banyak pertunjukan seni dan perlombaan yang diadakan pada saat festival. Selain itu juga digelar pasar kaget yang menjual berbagai kuliner, pakaian dan suvenir khas Bengkulu.

Pantai Pasir Panjang

Pantai Pasir Panjang

 

 

 Pantai Pasir Panjang  

Pantai ini memiliki garis pantai sepanjang 7 km dan menjadi salah satu pantai dengan garis terpanjang di Indonesia. Selain garis pantai, garis pasang-surutnya juga mencapai 500 meter karena tak ada batu karang yang menghalangi ombaknya. Satu lagi yang unik adalah Anda tak akan menemukan pohon kelapa layaknya di banyak pantai. Di sini, pohon kelapa digantikan dengan deretan pohon cemara dan pinus.
Fasilitas di pantai ini pun tergolong lengkap mulai dari tempat bermain anak, restoran, toko suvenir sampai penginapan. Tempat wisata di Bengkulu ini terkenal dengan pemandangan matahari terbenamnya yang indah. Selain itu pada pagi dan sore hari, pantai ini digunakan sebagai lintasan jogging.
Tempat wisata alam ini terletak di kawasan bisnis, sehingga dekat dengan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. Dari pusat kota Bengkulu, Pantai Pasir Panjang dapat ditempuh dalam waktu 15 menit berkendara.

Museum Negeri Bengkulu

Museum Negeri Bengkulu

 

 

 Museum Negeri Bengkulu   

Museum Negeri Bengkulu menjadi tempat wisata yang tepat bagi Anda yang menyukai wisata sejarah dan budaya. Museum yang beralamat di Jalan Pembangunan No. 8, Padang Harapan, Bengkulu, ini memiliki lebih dari 6.000 koleksi benda-benda bersejarah yang terbagi menjadi 10 kategori.
Salah satu koleksinya yang mendapat perhatian banyak pengunjung adalah mesin cetak ‘uang merah’ dengan merek Golden Press. Selain itu, koleksi lainnya adalah 126 buah naskah kuno anonim, kain khas Bengkulu yang dikenal dengan Kain Bersurek, miniatur rumah adat, peralatan rumah tangga zaman dahulu, pakaian adat dan senjata tradisional.
Tempat wisata ini buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional, mulai pukul 08:00 sampai 13:00.

Masjid Jamik Bengkulu

Masjid Jamik Bengkulu



Masjid Jami Bengkulu   

Selama diasingkan, Bung Karno ternyata tak hanya sibuk dengan buku-bukunya dan upaya memerdekakan Indonesia. Presiden pertama Indonesia ini juga meninggalkan jejaknya dalam Masjid Jamik Bengkulu.
Bersama warga setempat, ia membagun kembali sebuah masjid tua di ujung Jalan Soeprapto, pusat kota Bengkulu. Hasil karyanya yang bisa dilihat adalah dari atap masjid berbentuk limas yang menggambarkan persatuan budaya di Bengkulu dan di Indonesia. Selain itu, ia juga menambahkan beberapa tiang dengan ukiran berwarna emas.
Masjid yang telah menjadi salah satu tempat wisata di Bengkulu ini berjarak 1,2 km dari Benteng Marlborough.

Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah Pengasingan Bung Karno


Rumah Pengasingan Bung Karno 
Rumah di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Gading Cempaka, ini menjadi saksi perjuangan Bung Karno bersama rakyat Indonesia merebut kemerdekaan. Selama empat tahun, 1938 – 1942, rumah berukuran 9 x 18 meter ini menjadi tempat tinggal Bung Karno.
Arsitektur Cina terlihat dari bentuk lubang angin dan ornamen khas Tionghoa di beberapa bagian rumah. Diduga rumah ini sebelumnya adalah milik pedagang Cina yang kemudian disewa oleh Belanda sebagai tempat pengasingan Bung Karno.
Di dalam tempat wisata ini, Anda bisa melihat buku-buku koleksi Bung Karno. Ada juga sepeda, meja, kursi, ranjang, mesin jahit bahkan surat cinta antara Bung Karno dan Fatmawati dahulu. Menariknya, di belakang rumah terdapat sebuah sumur tua yang mitosnya bisa mengabulkan permohonan jika pengunjung membasuh wajah dengan airnya.
Hanya dengan 2.500 Rupiah, Anda sudah bisa masuk ke tempat wisata di Bengkulu yang penuh nilai sejarah ini. Rumah pengasingan ini ramai dikunjungi saat akhir pekan.
 

Benteng Marlborough

Benteng Marlborough

 

 

Benteng Marlborough   

Benteng ini menjadi salah satu bukti bahwa Inggris pernah berkuasa di sini. Jika dahulu digunakan sebagai sebuah benteng pertahanan, sekarang benteng ini menjadi salah satu tempat wisata di Bengkulu yang banyak dikunjungi.
Dibangun pada tahun 1713 – 1719, Benteng Marlborough disebut sebagai benteng pertahanan terkuat kedua yang dimiliki Inggris di wilayah timur setelah Benteng St. George di India. Benteng dengan luas 240 x 170 meter ini jika dilihat dari atas bentuknya menyerupai kura-kura. Ada sebuah jembatan yang menghubungkan antara bagian kepala dan badan ‘kura-kura raksasa’ ini.
Selain menjadi benteng pertahanan, tempat wisata ini dulunya juga digunakan sebagai tempat penyimpanan dan perdagangan rempah-rempah di wilayah timur Indonesia. Di dalam benteng, Anda bisa menemukan ruang tahanan, kantor pemerintahan Inggris, meriam, ruang perlindungan, gudang senjata dan terowongan dengan ukuran 6 x 2 meter.
Jika menggunakan bus, Anda bisa naik bus jurusan Terminal Bengkulu – Alun-alun Bengkulu kemudian turun di depan tempat wisata ini.

Minggu, 21 Februari 2016

Pantai Padang Padang

Pantai Padang Padang

 

 

 Pantai Padang Padang   keindahan pantai ini telah diakui dunia buktinya tempat ini dijadikan tempat syuting film Eat Pray Love Pada 2010 yang dibintangi aktris Julia roberts, selain itu lokasi pantai ini juga pernah di jadikan lokasi syuting video klip Michael Learns To Rock sekitar tahun 1996.

Untuk akses ke Objek wisata Pantai Padang-padang ini sangat mudah, mobil, motor dan kendaraan lainya sangat mudah untuk menuju ke lokasi, dari Denpasar bisa ditempuh sekitar 45 menit berkendaraan. 

Di Pantai Padang Padang Wisatawan bisa hanya sekedar jalan-jalan menikmati segarnya udara Pantai Padang-padang, santai sambil berjemur, berenang, melihat sunset/ matahari tenggelam yang indah ataupun berselancar. 

Pantai Lovina

Pantai Lovina

 

 

 Pantai Lovina Pantai Lovina atau Lovina terletak sekitar 9 Km sebelah barat kota Singaraja, ini merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Bali Utara. Wisatawan baik asing maupun lokal banyak yang berkunjung ke sana, selain untuk melihat pantainya yang masih alami, juga untuk melihat ikan lumba-lumba yang banyak terdapat di pantai ini. Dengan menyewa perahu nelayan setempat, kita dapat mendekati lumba-lumba. Berbagai penginapan mulai dari Inn hingga Cottages tersedia dengan harga yang sangat terjangkau.

   

Pantai Legian

Pantai Legian

 

  Pantai Legian 

Lokasi Pantai Legian ini berada tidak jauh dari pantai Kuta, lebih tepatnya berada disebelah utaranya. Para Wisatawan asing menyebut pantai ini dengan sebutan Legian Beach In Indonesia.
Bahkan sudah banyak majalah tour & travel dunia menyebutkan “Indonesia travel” sebagai pantai yang wajib dikunjungi ketika sedang berlibur di Indonesia.
Perbedaan yang menonjol dari pantai Legian dengan pantai Kuta Bali adalah jika di pantai Legian ini memberikan kesan resort dan jauh lebih tepat buat Anda yang tidak terlalu suka dengan keramaian dan ingin lebih bersantai di pantai. Berbeda lagi dengan Pantai Kuta Bali yang setiap harinya selalu ramai dikunjungi wisawatan.
Pantai Legian juga punya pasir putih, sama halnya seperti pantai Kuta Bali namun disini relatif lebih sepi jika dibandikan dengan pantai Kuta Bali. Di kawasan wisata Legian ini, wisatawan yang paling dominan adalah wisatawan dari mancanegara, kebanyakan wisatawan yang berasal dari Australia.


Wisatawan Australia dan wisatawan domestik adalah mayoritas wisatawan yang berlibur di pantai ini. Hampir sebagian besar hotel yang berada di kawasan pantai ini, tamu mereka adalah wisatawan Australia dan domestik.
Pantai ini, tidak hanya menawarkan wisata pantai Bali, tapi juga menawarkan wisata kuliner dan hiburan malam. Di daerah Legian banyak terdapat shoping center, restoran, bar, cafe, pub, mini market, warung makan sederhana yang menyuguhkan makanan dan minuman sampai larut malam tentunya sambil diiringi oleh live musik.
Legian dapat di katakan pantai wisata di Bali idola wisatawan Australia. Karena biaya wisata murah, tersedia fasilitas berstandar international, aman, akses satu lokasi ke lokasi lain sangat berdekatan dan tidak terlalu ramai seperti pantai Kuta Bali. Dikalangan wisatawan domestik, pantai Legian terkenal sebagai salah satu pantai tempat bule memakai bikini di Bali.
Lokasi pantai Legian sangat berdekatan dengan airport Ngurah Rai yang hanya berjarak 6 kilometer, jika tidak terjadi kemacetan anda dapat akan sampai di lokasi pantai sekitar 20 menit dari airport.
Mencari akomodasi di pantai ini, sangatlah mudah. Mulai dari hotel berbintang sampai losmen tersedia di kawasan wisata ini. Jika anda ingin mencari penginapan murah di Legian anda dapat mencoba Tune Hotel Legian atau hotel Kumala.

Tempat Wisata Pantai Pasir Putih

Tentunya pulau Bali tidak hanya memiliki satu pantai yang bagus. Jika anda ingin tahu daftar pantai di Bali yang patut anda kunjungi saat liburan, anda dapat lihat daftarnya disini, pantai pantai di Bali.
Sebagian besar wisatawan domestik pernah mendengar nama pantai Pandawa Bali. Saat ini pantai Pandawa menjadi idola wisatawan domestik saat melakukan liburan ke Bali. Karena menawarkan pantai pasir putih yang bersih dan tersedia aktivitas wisata bahari bermain kano. Ombak di pantai Pandawa sangat tenang dan mudah untuk wisatawan yang bersama anak-anak untuk berenang di pantai.

.Pantai Dreamland

Pantai Dreamland

 

  Pantai Dreamland salah satu tempat wisata di Bali menarik lainya yaitu seperti Pantai Dreamland, panorama alamnya indah dengan dikelilingi banyak tebing-tebing yang menjulang tinggi dan juga karang yang mengelilingi pantai.

Pastinya area wisata yang satu ini tentu tidak bisa dilewatkan begitu saja. Untuk Anda yang Ingin berkunjung? dapat langsung menuju ke lokasinya yang ada di kompleks Bali Pecatu Graha (Kuta Golf Link Resort).
Jarak dan Waktu tempuh untuk dapat sampai di lokasi pantai ini jika dari pantai Kuta kurang lebih membutuhkan waktu 30 menit.
Pantai Dreamland hampir mirip dengan pantai Kuta yang sudah tersohor. Pasir putih dan juga celah karang yang cukup terjal menjadi sebuah keindahan pemandangan yang memikat mata wisatawan.
Lokasi pantai yang berpasir putih bersih ini terdapat di pantai sempit dan tepat di bawah dinding dari karang curam sangat cocok untuk dijadikan tempat menikmati matahari tenggelam atau bisa juga sekedar melihat atraksi dari para peselancar.
Ombaknya yang tinggi dan juga besar membuat pantai ini banyak diminati oleh banyak sekali penggemar olahraga selancar air (surfing), bahkan Pantai Dreamland sekarang juga sudah dijadikan sebagai surfing spot yang masih baru untuk kawasan Bali.

Pantai Seminyak

Pantai Seminyak

 

 

Pantai Seminyak 

Pantai seminyak (beberapa orang menyebutnya Pantai Dhyanapura) terletak kawasan Desa Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Pantai ini memiliki pasir yang sangat lembut dan landai. Di dekat pantai ini terdapat banyak restorant, hotel, maupun villa, sehingga banyak wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal yang datang.
Pantai ini terletak di sebelah utara pantai Kuta. Atmosfernya hampir sama dengan pantai Kuta, namun karena lokasinya agak jauh dari pusat keramaian Kuta, pengunjung pantai Legian dan Seminyak tidak sebanyak pantai Kuta.
Kawasan Legian awalnya adalah sebuah desa agraris. Meski letaknya di tepi pantai, sebagian besar warganya hidup dari bertani. Hanya sebagian kecil warga Legian berprofesi sebagai nelayan. Begitu kunjungan ke kawasan wisata Kuta semakin membludak, luberan pengunjung mengarah ke Legian dan Seminyak yang letaknya bersebelahan. Dua desa tersebut pun turut berbenah dan menyediakan berbagai fasilitas untuk pelancong.
 Pantai seminyak ini juga sering disebut dengan nama Pantai Dhyanapura, sebuah pantai di Bali yang memiliki pasir lembut dan landai.

Banyak hal seru dan kegiatan dapat Anda lakukan ketika berkunjung ke Pantai Seminyak. Sebagai sebuah pantai yang punya panorama keindahan Matahari tenggelam yang cantik, Seminyak juga mengundang banyak sekali wisatawan pada waktu petang akan menjelang.
Di garis pantai Seminyak, tampak deretan payung-payung yang memang disediakan khusus untuk wisatawan (tamu) hotel yang ada di sekitarnya. Saat malam akan menjelang, Seminyak menyuguhkan indahnya pemandangan Matahari Tenggelam.

Pura Uluwatu

Pura Uluwatu

Pura Uluwatu 
Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung.
Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.[1]
Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.
Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan. Masing-masing pura ini mempunyai kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama pada hari-hari piodalan-nya. Piodalan di Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pererepan dan Pura Kulat jatuh pada Selasa Kliwon Wuku Medangsia setiap 210 hari. Manifestasi Tuhan yang dipuja di Pura Uluwatu adalah Dewa Rudra.[2]
Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga selancar, bahkan even internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat selancar selain keindahan alam Bali yang memang amat cantik.

Ubud

Ubud

Ubud 
Desa Ubud, daerah seni yang sangat sering disebut sebagai desa bertaraf internasional. Semua orang yang telah mengenal tempat wisata Ubud Bali pasti mengatakan, Ubud memang pantas untuk menyandang predikat desa internasional. Sebagian besar dipinggir jalan di kawasan ubud terdapat restaurant, hotel, galeri dan toko-toko yang menjual kerajinan lokal.
Tempat wisata di Ubud Bali sangat terkenal terkenal, baik di Indonesia maupun ke mancanegara, kecamatan yang memiliki lokasi yang terletak di antara persawahan dan kawasan hutan diapit oleh jurang-jurang dengan sungai, yang membuat lokasi ini, menggambarkan alam yang sangat indah.
Selain karena kondisi alam, Ubud juga terkenal karena seni dan budaya Bali dan sangat berkembang dari tahun ketahun. Sebagian masyarakat Ubud, kehidupan sehari-hari mereka tidak lepas dari unsur seni dan budaya. Juga sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai seniman.
Baik seniman lukis, seniman kerajinan tangan ataupun seniman tari. Jika anda mencari galeri-galeri seni, maka anda harus datang ke Ubud, karena di sini terdapat banyak galeri-galeri tentang seni, serta pementasan seni musik dan seni tari, yang dipentaskan setiap malam bergiliran di segala penjuru.
Selain itu di objek wisata Ubud juga terdapat hotel-hotel berbintang, untuk para wisatawan menginap. Selain hotel berbintang, di objek wisata Ubud juga banyak terdapat penginapan dengan harga yang murah. Mungkin anda sering mendengar tentang pasar seni Sukawati, di Ubud juga terdapat pasar seni dan lebih dikenal dengan nama pasar seni Ubud.
Ubud Art Market / pasar seni Ubud, juga menjual kerajinan lokal dengan harga murah seperti di pasar Sukawati.
Jika anda ingin mengunjungi desa Ubud, supir kami siap mengantarkan anda desa Ubud, jika anda menyewa kendaraan dengan supir di rental mobil Bali.
Selain itu, kami juga menyediakan tour murah di Bali secara khusus untuk tour di Ubud. Untuk lebih detail tentang paket tour ke Ubud, silakan klik link ini, paket tour Ubud.

Tanjung Benoa

Tanjung Benoa

Tanjung Benoa  
Tanjung Benoa adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya.[1] Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali.
Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam''.[2]
Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75 hektar

Danau Beratan Bedugul

Danau Beratan Bedugul

Danau Beratan Bedugul 
Danau Bratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar, Danau Bratan terbilang cukup istimewa.
Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Bratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai.
Di tengah danau terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.

Lokasi Danau Beratan Bedugul terdapat di daerah pegunungan dengan dikelilingi oleh suasana alam yang sangat asri. Di Danau Beratan Bedugul terdapat sebuah pura yang bernama Pura Ulun Danu.
Pura Ulun Danu berada di pinggir Danau Beratan Bedugul dan menjadi salah satu daya tarik yang utama dari Danau Beratan Bedugul.
Disini para wisatawan juga bisa menikmati permainan air dengan menyewa perahu yang tersedia di Danau Beratan Bedugul.
Lokasi Bedugul terdapat di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Untuk dapat sampai ke Bedugul para wisatawan yang ingin berkunjung harus menempuh jarak kurang lebih sekitar 6 km jika dari Bandara Ngurah Rai.
Dan apabila Anda menempuh perjalanan dari Kota Singaraja jaraknya sekitar 41 km melewati perjalanan darat.

TANAH LOT

TANAH LOT

 
Tanah Lot  
Tanah Lot merupakan tempat wisata di Bali yang wajib dikunjungi karena memiliki keindahan alam yang luar biasa, terutama pada waktu matahari akan terbenam.
 Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.
Di Tanah Lot terdapat 2 Pura yang merupakan sebuah pura tempat untuk memuja dewa laut. Pura Tanah Lot ini terdapat di atas sebuah batu karang yang besar dan ada di pinggir laut.
Ketika air laut sedang pasang, anda tidak bisa mendekat ke Pura Tanah Lot dikarenakan sekitar batu karang yang menyangga Pura Tanah Lot ini akan dikelilingi air laut.
Pada waktu air laut surut Anda bisa melihat beberapa ular laut yang jinak disini dan menurut penduduk setempat, ular ini adalah penjaga Pura Tanah Lot. Selain itu, di lokasi wisata yang satu ini Anda juga bisa memegang ular suci yang jinak tersebut dan tidak membahayakan.

PANTAI SANUR

PANTAI SANUR




Pantai Sanur 


Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar.
Karena memiliki ombak yang cukup tenang, maka pantai Sanur tidak bisa dipakai untuk surfing layaknya Pantai Kuta [1]. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.
Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.
Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak berbahaya.
Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.
Sepanjang tempat wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata berupa hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel tertua di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach yang terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga wisatawan bisa berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.


PANTAI KUTA

PANTAI KUTA





Tempat wisata di Bali    
Sejak dahulu Pantai Kuta merupakan salah satu tempat wisata di Bali yang paling terkenal dan banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik domestik maupun asing, beberapa faktor lain karena lokasinya yang cukup dekat dari bandara, pantainya indah, biaya murah, dan ombak di Pantai Kuta ini cocok untuk para peselancar yang masih pemula.
Pantai Kuta terkenal akan keindahan sunset / matahari tenggelamnya yang menawan. Sebelumnya Pantai Kuta dahulu merupakan sebuah pelabuhan yang besar, menjadi pusat perdagangan di Bali.
Memiliki Pasir putih dan laut biru, dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang sudah sangat lengkap, Pantai Kuta sekarang menjadi primadona wisata Bali.
Pantai yang menjadi tempat wisata di Bali paling terkenal ini katanya mempunyai pemandangan Sunset terbaik di dunia, pantai ini sudah jadi tempat wisata sejak tahun 70-an silam.
Banyak seklali wisatawan asal manca negara yang berwisata ke pantai ini. Lokasi Pantai Kuta berada di Kabupaten Badung, jaraknya sekitar 1,5 km jika dari Bandara Ngurah Rai dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 5 menit dan jika dari kota Denpasar, dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 20 menit.

Minggu, 14 Februari 2016

GUNUNG MERAPI

GUNUNG MERAPI




Mount Merapi in 2014.jpg   
Gunung Merapi (ketinggian puncak 2.930 m dpl, per 2010) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.[butuh rujukan] Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes).

Gunung Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran. Gunung ini terbentuk karena aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa. Puncak yang sekarang ini tidak ditumbuhi vegetasi karena aktivitas vulkanik tinggi. Puncak ini tumbuh di sisi barat daya puncak Gunung Batulawang yang lebih tua.[2]
Proses pembentukan Gunung Merapi telah dipelajari dan dipublikasi sejak 1989 dan seterusnya.[3] Berthomier, seorang sarjana Prancis, membagi perkembangan Merapi dalam empat tahap.[4] Tahap pertama adalah Pra-Merapi (sampai 400.000 tahun yang lalu), yaitu Gunung Bibi yang bagiannya masih dapat dilihat di sisi timur puncak Merapi. Tahap Merapi Tua terjadi ketika Merapi mulai terbentuk namun belum berbentuk kerucut (60.000 - 8000 tahun lalu). Sisa-sisa tahap ini adalah Bukit Turgo dan Bukit Plawangan di bagian selatan, yang terbentuk dari lava basaltik. Selanjutnya adalah Merapi Pertengahan (8000 - 2000 tahun lalu), ditandai dengan terbentuknya puncak-puncak tinggi, seperti Bukit Gajahmungkur dan Batulawang, yang tersusun dari lava andesit. Proses pembentukan pada masa ini ditandai dengan aliran lava, breksiasi lava, dan awan panas. Aktivitas Merapi telah bersifat letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan runtuhan material ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal kuda dengan panjang 7 km, lebar 1–2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Kawah Pasarbubar (atau Pasarbubrah) diperkirakan terbentuk pada masa ini. Puncak Merapi yang sekarang, Puncak Anyar, baru mulai terbentuk sekitar 2000 tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, diketahui terjadi beberapa kali letusan eksplosif dengan VEI 4 berdasarkan pengamatan lapisan tefra.
Karakteristik letusan sejak 1953 adalah desakan lava ke puncak kawah disertai dengan keruntuhan kubah lava secara periodik dan pembentukan awan panas (nuée ardente) yang dapat meluncur di lereng gunung atau vertikal ke atas. Letusan tipe Merapi ini secara umum tidak mengeluarkan suara ledakan tetapi desisan. Kubah puncak yang ada sampai 2010 adalah hasil proses yang berlangsung sejak letusan gas 1969.[2]
Pakar geologi pada tahun 2006 mendeteksi adanya ruang raksasa di bawah Merapi berisi material seperti lumpur yang secara "signifikan menghambat gelombang getaran gempa bumi". Para ilmuwan memperkirakan material itu adalah magma.[5] Kantung magma ini merupakan bagian dari formasi yang terbentuk akibat menghunjamnya Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia[6].
Puncak Merapi pada tahun 1930.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar tercatat pada tahun 1006 (dugaan), 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu, berdasarkan pengamatan timbunan debu vulkanik.[7] Ahli geologi Belanda, van Bemmelen, berteori bahwa letusan tersebut menyebabkan pusat Kerajaan Medang (Mataram Kuno) harus berpindah ke Jawa Timur. Letusan pada tahun 1872 dianggap sebagai letusan terkuat dalam catatan geologi modern dengan skala VEI mencapai 3 sampai 4. Letusan terbaru, 2010, diperkirakan juga memiliki kekuatan yang mendekati atau sama. Letusan tahun 1930, yang menghancurkan tiga belas desa dan menewaskan 1400 orang, merupakan letusan dengan catatan korban terbesar hingga sekarang.[butuh rujukan]
Letusan bulan November 1994 menyebabkan luncuran awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban 60 jiwa manusia. Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa. Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus. Pada tahun 2006 Gunung Merapi kembali beraktivitas tinggi dan sempat menelan dua nyawa sukarelawan di kawasan Kaliadem karena terkena terjangan awan panas. Rangkaian letusan pada bulan Oktober dan November 2010 dievaluasi sebagai yang terbesar sejak letusan 1872[8] dan memakan korban nyawa 273 orang (per 17 November 2010)[9], meskipun telah diberlakukan pengamatan yang intensif dan persiapan manajemen pengungsian. Letusan 2010 juga teramati sebagai penyimpangan dari letusan "tipe Merapi" karena bersifat eksplosif disertai suara ledakan dan gemuruh yang terdengar hingga jarak 20–30 km.
Gunung ini dimonitor non-stop oleh Pusat Pengamatan Gunung Merapi di Kota Yogyakarta, dibantu dengan berbagai instrumen geofisika telemetri di sekitar puncak gunung serta sejumlah pos pengamatan visual dan pencatat kegempaan di Ngepos (Srumbung), Babadan, dan Kaliurang.


 Hasil gambar untuk gunung merapi yogyakarta          Hasil gambar untuk gunung merapi yogyakarta

KRATON YOGYAKARTA

KRATON YOGYAKARTA




Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta (bahasa Jawa: Hanacaraka, ꧋ꦏꦫꦡꦺꦴꦟ꧀ꦔ​ꦪꦺꦴꦓꦾꦑꦂꦡ​ꦲꦢꦶꦟꦶꦁꦫꦡ꧀꧉, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat) merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas
    
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan[2] yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman[3].
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan)[4][5]. Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta. Dan untuk itulah pada tahun 1995 Komplek Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Tata ruang dan arsitektur umum

Arsitek kepala istana ini adalah Sultan Hamengkubuwana I, pendiri Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Keahliannya dalam bidang arsitektur dihargai oleh ilmuwan berkebangsaan Belanda, Theodoor Gautier Thomas Pigeaud dan Lucien Adam yang menganggapnya sebagai "arsitek" dari saudara Pakubuwono II Surakarta"[6]. Bangunan pokok dan desain dasar tata ruang dari keraton berikut desain dasar landscape kota tua Yogyakarta[7] diselesaikan antara tahun 1755-1756. Bangunan lain di tambahkan kemudian oleh para Sultan Yogyakarta berikutnya. Bentuk istana yang tampak sekarang ini sebagian besar merupakan hasil pemugaran dan restorasi yang dilakukan oleh Sultan Hamengku Buwono VIII (bertahta tahun 1921-1939).

Tata ruang

Koridor di Kedhaton dengan latar belakang Gedhong Jene dan Gedhong Purworetno
Dahulu bagian utama istana, dari utara keselatan, dimulai dari Gapura Gladhag di utara sampai di Plengkung[8] Nirboyo di selatan. Kini, Bagian-bagian utama keraton Yogyakarta dari utara ke selatan adalah: Gapura Gladag-Pangurakan; Kompleks Alun-alun Ler (Lapangan Utara) dan Mesjid Gedhe (Masjid Raya Kerajaan); Kompleks Pagelaran, Kompleks Siti Hinggil Ler, Kompleks Kamandhungan Ler; Kompleks Sri Manganti; Kompleks Kedhaton; Kompleks Kamagangan; Kompleks Kamandhungan Kidul; Kompleks Siti Hinggil Kidul (sekarang disebut Sasana Hinggil); serta Alun-alun Kidul (Lapangan Selatan) dan Plengkung Nirbaya yang biasa disebut Plengkung Gadhing[9][10].
Bagian-bagian sebelah utara Kedhaton dengan sebelah selatannya boleh dikatakan simetris. Sebagian besar bagunan di utara Kompleks Kedhaton menghadap arah utara dan di sebelah selatan Kompleks Kedhaton menghadap ke selatan. Di daerah Kedhaton sendiri bangunan kebanyakan menghadap timur atau barat. Namun demikian ada bangunan yang menghadap ke arah yang lain.
Selain bagian-bagian utama yang berporos utara-selatan keraton juga memiliki bagian yang lain. Bagian tersebut antara lain adalah Kompleks Pracimosono, Kompleks Roto Wijayan, Kompleks Keraton Kilen, Kompleks Taman Sari, dan Kompleks Istana Putra Mahkota (mula-mula Sawojajar kemudian di Dalem Mangkubumen). Di sekeliling Keraton dan di dalamnya terdapat sistem pertahanan yang terdiri dari tembok/dinding Cepuri dan Baluwerti. Di luar dinding tersebut ada beberapa bangunan yang terkait dengan keraton antara lain Tugu Pal Putih, Gedhong Krapyak, nDalem Kepatihan (Istana Perdana Menteri), dan Pasar Beringharjo.

Arsitektur umum

Bangsal Sri Manganti tempat pertunjukan tari dan seni karawitan gamelan di Kraton Yogyakarta.
Salah satu bangunan Tratag dalam kompleks keraton.
Secara umum tiap kompleks utama terdiri dari halaman yang ditutupi dengan pasir dari pantai selatan, bangunan utama serta pendamping, dan kadang ditanami pohon tertentu. Kompleks satu dengan yang lain dipisahkan oleh tembok yang cukup tinggi dan dihubungkan dengan Regol[11] yang biasanya bergaya Semar Tinandu[12] . Daun pintu terbuat dari kayu jati yang tebal. Di belakang atau di muka setiap gerbang biasanya terdapat dinding penyekat yang disebut Renteng atau Baturono. Pada regol tertentu penyekat ini terdapat ornamen yang khas.
Bangunan-bangunan Keraton Yogyakarta lebih terlihat bergaya arsitektur Jawa tradisional. Di beberapa bagian tertentu terlihat sentuhan dari budaya asing seperti Portugis, Belanda, bahkan Cina. Bangunan di tiap kompleks biasanya berbentuk/berkonstruksi Joglo atau derivasi/turunan konstruksinya. Joglo terbuka tanpa dinding disebut dengan Bangsal sedangkan joglo tertutup dinding dinamakan Gedhong (gedung). Selain itu ada bangunan yang berupa kanopi beratap bambu dan bertiang bambu yang disebut Tratag. Pada perkembangannya bangunan ini beratap seng dan bertiang besi.
Permukaan atap joglo berupa trapesium. Bahannya terbuat dari sirap, genting tanah, maupun seng dan biasanya berwarna merah atau kelabu. Atap tersebut ditopang oleh tiang utama yang di sebut dengan Soko Guru yang berada di tengah bangunan, serta tiang-tiang lainnya. Tiang-tiang bangunan biasanya berwarna hijau gelap atau hitam dengan ornamen berwarna kuning, hijau muda, merah, dan emas maupun yang lain. Untuk bagian bangunan lainnya yang terbuat dari kayu memiliki warna senada dengan warna pada tiang. Pada bangunan tertentu (misal Manguntur Tangkil) memiliki ornamen Putri Mirong, stilasi dari kaligrafi Allah, Muhammad, dan Alif Lam Mim Ra, di tengah tiangnya.
Untuk batu alas tiang, Ompak, berwarna hitam dipadu dengan ornamen berwarna emas. Warna putih mendominasi dinding bangunan maupun dinding pemisah kompleks. Lantai biasanya terbuat dari batu pualam putih atau dari ubin bermotif. Lantai dibuat lebih tinggi dari halaman berpasir. Pada bangunan tertentu memiliki lantai utama yang lebih tinggi[13]. Pada bangunan tertentu dilengkapi dengan batu persegi yang disebut Selo Gilang tempat menempatkan singgasana Sultan.
Tiap-tiap bangunan memiliki kelas tergantung pada fungsinya termasuk kedekatannya dengan jabatan penggunanya. Kelas utama misalnya, bangunan yang dipergunakan oleh Sultan dalam kapasitas jabatannya, memiliki detail ornamen yang lebih rumit dan indah dibandingkan dengan kelas dibawahnya. Semakin rendah kelas bangunan maka ornamen semakin sederhana bahkan tidak memiliki ornamen sama sekali. Selain ornamen, kelas bangunan juga dapat dilihat dari bahan serta bentuk bagian atau keseluruhan dari bangunan itu sendiri.

GOA JOMBLANG

GOA JOMBLANG



Hasil gambar untuk GOA JOMBLANG                 Gua Jomblang merupakan salah satu dari ratusan kompleks gua Gunungkidul yang terkenal karena keunikan serta keindahan tak terbantahkan. Berlokasi di rentangan perbukitan karst pesisir selatan yang memanjang dari Gombong, Jawa Tengah; hingga kawasan karst Pegunungan Sewu, Pacitan, Jawa Timur, Gua Jomblang pernah dijadikan tempat pengambilan gambar Amazing Race Amerika pada tahun 2011. Gua vertikal yang bertipe collapse doline ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran dengan luas mulut gua sekitar 50 meter persegi. Dalam bahasa Jawa sumuran juga dikenal dengan istilah luweng, hingga gua ini pun sering disebut dengan nama Luw
Bersama rekan-rekan caver dari Jomblang Resort, YogYES pun mencoba untuk caving di gua yang eksotik ini. Untuk memasuki Gua Jomblang diperlukan kemampuan teknik tali tunggal atau single rope technique (SRT). Oleh karena itu, siapa pun yang hendak caving di Jomblang wajib menggunakan peralatan khusus sesuai dengan standar keamanan caving di gua vertikal serta harus didampingi oleh penelusur gua yang sudah berpengalaman. Sebelum memulai penelusuran, seorang pemandu memasangkan SRT set di tubuh kami sambil menjelaskan nama dan fungsi masing-masing. SRT set tersebut terdiri dari seat harness, chest harness, ascender/croll, auto descender, footloop, jammer, carabiner, cowstail panjang, serta cowstail pendek. Selain SRT set, YogYES juga harus memakai perlengkapan lain seperti coverall, sepatu boot, helm, dan headlamp.
Setelah semua perlengkapan melekat di badan dengan sempurna, petualangan menuju kedalaman perut bumi pun dimulai. YogYES dan rekan-rekan caver dari Jomblang Resort meninggalkan basecamp menuju bibir gua yang sudah disiapkan sebagai lintasan. Ada beberapa lintasan di Gua Jomblang dengan ketinggian beragam mulai 40 hingga 80 meter. Berhubung YogYES baru pertama kali menuruni gua vertikal, maka lintasan yang dipilih merupakan lintasan terpendek dan dikenal dengan jalur VIP.
Perjalanan 15 meter pertama dari teras VIP merupakan slope yang yang masih bisa ditapaki oleh kaki. Setelah itu dilanjutkan menuruni tali sepanjang kurang lebih 20 meter untuk sampai di dasar gua. Rasa was-was yang sempat hinggap saat melayang di udara pun mulai menghilang begitu kaki-kaki saya kembali menjejak di atas tanah. Kekhawatiran saya pun musnah seluruhnya ketika melihat pemandangan di dasar gua yang mengundang decak kagum. Jika di atas sejauh mata memandang hanya akan menemui perbukitan karst dan jati yang meranggas, maka di perut Gua Jomblang terhampar pemandangan hijaunya hutan yang sangat subur. Aneka lumut, paku-pakuan, semak, hingga pohon-pohon besar tumbuh dengan rapat. Hutan dengan vegetasi yang jauh berbeda dengan kondisi di atas ini sering dikenal dengan nama hutan purba. Sejak proses runtuhnya tanah ke bawah, vegetasi ini terus hidup dan berkembang biak hingga saat ini.
Hasil gambar untuk GOA JOMBLANGPenelusuran YogYES pun tak berhenti di Jomblang, melainkan berlanjut menuju Luweng Grubung dengan memasuki sebuah entrance (mulut gua) yang berukuran sangat besar. Jomblang dan Grubug dihubungkan dengan sebuah lorong sepanjang 300 meter. Aneka ornamen cantik seperti batu kristal, stalaktit, serta stalagmit yang indah turut menghiasi lorong ini. Tak berapa lama berjalan terdengar suara gemuruh aliran sungai dan seberkas cahaya terang di tengah kegelapan. YogYES pun mempercepat langkah, penasaran melihat apa yang ada di depan kami. 
Sebuah mahakarya Sang Pencipta yang sungguh mengagumkan terpampang di hadapan. Sungai bawah tanah yang masih satu sistem dengan Kalisuci mengalir dengan deras. Sinar matahari yang menerobos masuk dari Luweng Grubug setinggi 90 meter membentuk satu tiang cahaya, menyinari flowstone yang indah serta kedalaman gua yang gulita. Air yang menetes dari ketinggian turut mempercantik pemandangan. Sesaat YogYES tidak mampu berkata-kata, hanya ada perasaan takjub dan terpesona. Akhirnya dengan mata kepala sendiri YogYES bisa menyaksikan lukisan alam yang dikenal dengan istilah cahaya surga.
eng Jomblang.